Pelatihan dan Pelestarian Budaya Bali

Seminyak, 4 September 2010

Sebagai bentuk kepedulian terhadap adat dan kebudayaan bali, Villa Kubu mengadakan pelatihan-pelatihan yang menyangkut adat dan budaya bali meliputi:

1. Pelatihan menari

Seni tari Bali pada umumnya dapat dikatagorikan menjadi tiga kelompok; yaitu wali atau seni tari pertunjukan sakral, bebali atau seni tari pertunjukan untuk upacara dan juga untuk pengunjung, dan balih-balihan atau seni tari untuk hiburan pengunjung. Tari yang menjadi bahan pelatihan adalah kelompok tari balih-balihan yaitu tari kupu-kupu. Pelatihan ini dikuti oleh anak-anak sekitar villa yang terlihat antusias mengikuti pelatihan karena dipandu oleh tiga instruktur perpengalaman.


2. Pelatihan Rindik

Rindik merupakan salah satu alat musik tradisional Bali yang terbuat dari Bambu yang pada nadanya adalah berdasarkan Selendro. Gamelan rindik dipergunakan dalam acara pertunjukan joged bumbung dam cocok juga untuk mengiringi acara resepsi pernikahan. Suaranya yang klasik dan familiar, membuat setiap orang tertarik untuk memainkannya.


3. Pelatihan Ngulat Klangsah

Klangsah merupakan salah satu kerajinan tangan yang sudah menjadi tradisi bagi masyarakat bali. Klangsah biasanya digunakan pada saat ada upacara keagamaan. Klangsah berupa anyaman dari daun pohon kelapa yang sudah tua dan dipakai untuk atap "tetaring". Tetaring adalah bangunan dadakan yang berfungsi sebagai atap saat ada suatu upacara keagamaan. Mengingat pentingnya tradisi ini, maka perlu diadakan pelatihan khusus agar kebudayaan bali tidak punah di masa yang akan datang.

4. Pelatihan Meditasi

Meditasi adalah Praktik relaksasi yang melibatkan pengosongan pikiran dari semua hal yang menarik, membebani, maupun mencemaskan dalam hidup kita sehari-hari. Cara bermeditasi ada banyak. Ada yang memulai dengan tubuh, arti meditasi dengan tubuh adalah mempergunakan menyerahkan tubuh ke dalam situasi hening. Lakunya adalah dengan mempergunakan pernafasan, untuk mencapai keheningan, kita menarik nafas dan mengeluarkan nafas dengan teratur. Kesulitan yang paling berat dalam bermeditasi adalah “mengendalikan pikiran dengan pikiran“ artinya anda berusaha “ mengelola “ pikiran-pikiran anda, sampai mencapai keadaan “ Pikiran tidak ada “ dan anda tidak berpikir lagi, salah satu cara adalah “ mengosongkan pikiran “ dengan cara menfokuskan pikiran anda kepada suatu cita-cita.