Gema Perdamaian, Sebagai Sarana Menyatukan Diri

Gema Perdamaian 12 Oktober 2009

Ini merupakan sebuah acara perdamaian yang diselenggarakan di Lapangan Renon Denpasar. Acara ini berlangsung dari jam 2 sampai jam 12 malam ( itu yang saya tau sobat). Di acara Gema Perdamaian 2009 Diselenggarakan banyak sekali acara yang berhubungan dari berbagai daerah.

Dengan mengikuti suara hati, maka manusia diarahkan pada pencitraan diri, kental akan nilai-nilai cinta dan kasih sayang universal. Jika nilai-nilai universal tersebut menjadi energi utama penggerak kehidupan , maka akan lahir sebuah vibrasi yang mendorong gerakan menuju pada sebuah kesadaran agung. Masih begitu banyak kearifan di ranah Bali, yang mengajarkan kita untuk melakukan apresiasi pada setiap mahluk ciptaan-Nya. Dengan bahasa sederhana, para
leluhur telah membumikan cara pandang tersebut dalam aktifitas hidup di alam semesta. Barisan bukit dan gunung, tidaklah dipandang hanya sebagai timbunan batu, pasir, dan tanah yang ditumbuhi aneka tanaman tak beraturan. Hamparan laut lepas tidaklah dipandang hanya sebuah kolam luas yang bergelombang seiring kencangnya tiupan angin. Bagi manusia Bali, gunung dan barisan bukit menghijau tersebut adalah sumber kehidupan. Laut atau samudera yang luas tersebut adalah tempat penyucian diri. Dalam pandangan manusia Bali, tak ada satu makhluk ( hidup maupun tak hidup ) yang tidak mempunyai makna dan fungsi, terlebih lebih makhluk bernama manusia.